Inilah Ibu Beberapa Tanda Penting Pasca Melahirkan

Posted By ahmad rivai (UcingCorp) on Jumat, 23 Februari 2018 | Februari 23, 2018

Kebanyakan orang menganggap bahwa bahaya hanya terdapat saat ibu hamil dan saat melahirkan saja. Padahal, terdapat juga bahaya pada ibu pasca melahirkan, bahkan infeksi setelah persalinan merupakanpenyebab tertinggi Angka Kematian Ibu (AKI) yang disebabkan antara lain perdarahan, infeksi, dan eklamsi.
Sejak persalinan/ melahirkan sampai sekitar 8 minggu (42 hari) setelah melahirkan / pasca persalinan, saluran produksi ibu hamil berproses hingga kembali seperti sebelum hamil. Ini disebut dengan masa nifas. Pada rentang waktu ini, ibu akan merasakan bebrapa perubahan yang sebenarnya normal. Seperti meningkatnya urin dan peningkatan suhu tubuh sampai dengan 0,5 derajat celcius (tidak lebih dari 38 derajat celcius).

Ibu hamil dan keluarga perlu mengetahui gejala apa saja yang tidak normal dan berbahaya bagi ibu hamil. Sehingga masalah kesehatan ibu pasca melahirkan ini bisa diketahui lebih dini dan mendapat penanganan yang cepat dan tepat untuk menghindari komplikasi pasca persalinan semakin berkurang. Jika ibu hamil dan keluarga mendeteksi terdapat tanda-tanda bahaya pada masa nifas berikut ini, segera pergi ke fasilitas kesehatan (Klinik bersalin, Puskesmas atau Rumah Sakit). Berikut ini beberapa tanda yang harus juga diperhatikan pada Ibu setelah melahirkan yang HamilBayi.Com kutip dari BabyCenter.

Hubungi penyedia layanan kesehatan Ibu segera jika:

  1. Ibu merasakan kesedihan tingkat ekstrim atau keputusasaan atau memiliki delusi atau pikiran menyakiti diri sendiri atau bayi Ibu .
  2. Perdarahan tidak kunjung berhenti, terus menjadi merah terang setelah empat hari pertama, dilanjutkan setelah melambat, berisi gumpalan besar dari seperempat, atau memiliki bau busuk.
  3. Ibu demam, bahkan meski hanya demam ringan. Demam ringan mungkin sesuatu yang tidak berbahaya, tetapi juga bisa menjadi tanda hamil infeksi serius, sehingga sebagai jalan terbaik segeralah ke puskesmas/rumah sakit.
  4. Ibu sakit parah ataupun persisten (kadang sakit kadang tidak) di mana saja, seperti di perut atau panggul, atau sakit cenderung memburuk dibanding membaik.
  5. Rasa sakit atau nyeri yang memburuk berlangsung di luar beberapa minggu pertama, atau kemerahan (ruam), bengkak, atau bernanah pada bekas sayatan bedah caesar.
  6. Ibu merasakan sakit atau keadaan yang memburuk pada jalan lahir atau perineum (daerah tubuh antara anus dan jalan lahir), berbau busuk keputihan, atau bengkak atau keluar cairan dari situs episiotomi (lokasi bekas sayatan pada perineum meliputi selaput lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fascia perineum dan kulit depan perineum) atau bekas sobekan saat melahirkan.
  7. Ibu merasakan sakit atau nyeri di satu area payudara yang tidak berkurang dengan dikompres air hangat dan perawatan lainnya, atau pembengkakan atau kemerahan di satu daerah, mungkin disertai dengan gejala seperti flu atau demam.
  8. Ibu merasakan sakit atau terbakar saat buang air kecil; Ibu merasa sering sering buang air kecil tapi tidak keluar banyak; urin Ibu gelap dan minim atau berdarah; atau Ibu memiliki kombinasi gejala-gejala tersebut. (sakit setelah urin keluar dan sakit pada robekan bekas melahirkan adalah normal.)
  9. Ibu mengalami sakit parah atau persisten atau sensitif dan merasa panas di satu daerah dari kaki Ibu, atau satu kaki lebih bengkak dari yang lain.
  10. Ibu mengalami sakit kepala yang parah atau persisten.
  11. Penglihatan berkunang-kunang , pandangan yang buram atau meredup, atau merasa silau terhadap cahaya.
  12. Ibu muntah parah atau berkelanjutan.
  13. Ibu merasa sakit, perih, atau meradang pada lokasi bekas infus.

Segera hubungi ambulans/bawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk layanan darurat jika:

  1. Ibu mengalami sesak napas atau nyeri dada, atau batuk darah.
  2. Ibu mengalami pendarahan.
  3. Ibu menunjukkan tanda-tanda syok, termasuk pusing, lemas, detak jantung yang cepat atau palpitasi (detak jantung yang tidak normal), napas terengah-engah, kulit lembab dan dingin, gelisah atau kebingungan.

Blog, Updated at: Februari 23, 2018

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Popular Posts