Artikel ini akan mengulas kelebihan dan kekurangan Keluarga Berencana (KB) dengan Metode KB Injeksi / KB Suntik. Keluarga Berencana (KB) adalah cara bagi pria dan wanita untuk mengontrol kehamilan. Ada banyak berbeda metode, termasuk kontrasepsi hormonal seperti KB suntik / kontrasepsi injeksi. KB Hormonal adalah jenis KB yang mengandung hormon sehingga merubah struktur hormon tubuh. Terdapat 2 jenis KB hormonal, yaitu yang menggunakan progestin (bahan tiruan dari progesteron) dan kombinasi (menggunakan kombinasi hormon esterogen dan progesteron). KB hormonal yang digunakan untuk ibu pasca melahirkan adalah yang hanya menggunakan progestin, karena tidak akan mengganggu ibu yang menyusui dengan ASI.
Terdapat tiga jenis KB suntik di Indonesia: Depo Provera (suntikan setiap 12 minggu sekali) ; Noristerat (suntikan setiap delapan minggu sekali); dan Cyclofem / cyclogeston / cyclo (suntikan 4 minggu sekali). Selain tiga itu terdapat juga KB suntik Sayana Press (suntikan 13 minggu sekali) namun tidak / jarang dijumpai di Indonesia. Yang paling populer adalah Depo-Provera. Noristerat biasanya digunakan untuk hanya jangka waktu yang singkat - misalnya, jika pasangan Anda sedang menunggu untuk vasektomi.
KB Injeksi / KB suntik mengandung progestogen. Progestogen akan mengentalkan lendir di leher rahim dan menghentikan sperma mencapai sel telur. Progestogen juga menipiskan lapisan rahim dan, (pada beberapa kasus) mencegah pelepasan telur.
Berikut ini adalah Kelebihan dan Kekurangan KB Injeksi / KB suntik, baik KB Injeksi / KB suntik yang hanya mengandung Hormon Progestin maupun KB Injeksi / KB suntik yang mengandung hormon kombinasi.
1. Metode Injeksi / KB Suntik Progestin
Kelebihan Metode Injeksi / KB Suntik Progestin
- Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama
- Pencegahan kehamilan jangka panjang (tidak perlu dilakukan setiap hari)
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami isteri
- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
- Tidak mempengaruhi ASI
- Sedikit efek samping. Efek samping yang biasa ditemukan adalah Nyeri pada payudara, datang bulan tidak teratur, penambahan berat badan, perubahan mood dan sakit kepala.
- Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
- Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
- Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sicle cell)
Kekurangan Injeksi / Suntikan Progestin
- Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali sesuai jadwal suntikan)
- Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
- Tidak mencegah IMS
- Menggunakan Depo-Provera mempengaruhi tingkat estrogen alami yang dapat menyebabkan penipisan tulang.
- Terlambatnya kembalinya kesuburan setelah penghentian pemakaian (pemulihan kesuburan setelah injeksi butuh waktu kurang lebih setahun). Karena itu tidak tepat bagi pasangan yang berencana punya anak dalam waktu dekat
2. Metode Injeksi / KB Suntik Kombinasi
Kelebihan Injeksi / KB Suntik Kombinasi
Kelebihan Kontrasepsi
- Sangat efektif (0,1 -0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
- Risiko terhadap kesehatan kecil.
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
- Tidak diperlukan pemeriksaan dalam.
- Efek samping sangat kecil.
Kelebihan Nonkontrasepsi
- Mengurangi jumlah perdarahan.
- Mengurangi nyeri saat haid.
- Mencegah anemia.
- Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium.
- Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium.
- Mencegah kehamilan ektopik.
- Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul.
- Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause.
Kelemahan Injeksi / KB Suntik Kombinasi
- Pola haid tidak teratur, bercak perdarahan atau perdarahan sela sampai 10 hari.
- Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
- Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan.
- Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obatobat epilepsi (Fenitoin dan Barbiturat) atau obat tuberculosis (Rifampisin).
- Penambahan barat badan.
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
- Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Demikian artikel yang membahas mengenai Metode KB Injeksi / KB Suntik ini. Semoga menambah pengetahuan mengenai Kelebihan dan Kekurangan KB Suntik Hormon Progestin maupun KB Suntik kombinasi. Semoga juga dapat membanu anda yang sedang mencari KB yang paing tepat sesuai dengan kondisi anda. Baca juga artikel Ini Cara Memilih KB Terbaik untuk mengetahui metode KB lainnya. Untuk konsultasi lebih lanjut anda bisa menanyakannya ke dokter, bidan atau petugas KB di lingkungan sahabat inicerdas.com, atau silakan tulis pada kolom komentar di bawah.
Referensi: Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Fasilitas Kesehatan (BKKBN dan Kemenkes R.I., 2012)
0 komentar:
Posting Komentar