Bolehkah Ibu Menyusui dan Hamil Minum Kopi, Teh dan Minuman Ber Kafein?

Posted By ahmad rivai (UcingCorp) on Rabu, 28 Februari 2018 | Februari 28, 2018

Menjaga kesehatan Ibu Hamil selama kehamilan sangatlah penting. Namun banyak yang tidak menyadari bahwa pola konsumsi (makanan dan minuman) yang sehat saat tidak hamil, bisa menimbulkan efek berbahaya semasa hamil. Sebagaimana pengaruh kafein saat awal kehamilan (hamil muda) dan hamil tua. Ibu hamil disarankan untuk menghindari makanan, minuman dan obat-obatan yang banyak mengandung kafein karena dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan. Berikut ini adalah efek kafein terhadap Kesehatan Kehamilan dan Menyusui yang IniCerdas.Com rangkum dari KellyMom, BabyCenter, dan situs terpercaya lainnya.
ibu menyusui minum kopi instan, bolehkah ibu menyusui minum teh, bolehkah ibu menyusui minum kopi good day, ibu menyusui minum kopi luwak, ibu menyusui minum es, bolehkah ibu menyusui makan mie instan, makanan yang harus dihindari saat menyusui, bolehkah ibu menyusui minum white coffee

Dampak Kafein

Bolehkah Wanita Hamil Minum Kopi? Boleh saja, namun tidak boleh berlebihan. Ini berlaku baik pada perempuan yang berencana untuk hamil, sedang hamil, dan juga menyusui dengan Air Susu Ibu (ASI). Kafein - yang terdapat di kopi, teh, minuman cola, coklat, yogurt, dan obat-obatan dapat tersalur ke janin ataupun asi melalui aliran darah ibu.

Konsumsi kafein lebih dari 300 mg sehari (sekitar tiga cangkir kopi) dapat mempengaruhi kesuburan perempuan, kesehatan janin dalam kandungan, dan juga bayi yang menyusu ASI. Namun begitu, konsumsi kafein moderat dalam rentang antara 150 mg sampai 250 mg perhari diyakini tidak akan memiliki efek negatif pada wanita yang ingin hamil, janin dalam kandungan, dan juga bayi yang menyusu ASI. Namun begitu, tingkat sensitivitas kafein cukup bervariasi, sehingga disarankan juga untuk menghentikan konsumsi kafein jika anda merasakan sesuatu yang tidak enak (seperti mual, pusing, tidak bisa tidur, dan lainnya) meskipun tidak lebih dari 300 mg sehari.

Efek Kafein pada Wanita yang Ingin Hamil

Banyak penelitian yang mempelajari hubungan konsumsi kafein pada perempuan yang tidak sedang hamil. Hasilnya, konsumsi kafein lebih dari 300 mg sehari meningkatkan resiko penundaan pembuahan (kehamilan menjadi tertunda).

Bahaya Kafein pada Ibu Hamil dan Janin dalam Kandungan

Sementara saat hamil, kafein mempengaruhi janin karena dapat masuk ke plasenta melalui aliran darah ibu. Padahal janin masih dalam proses pembentukan metabolisme yang membuat janin tidak mampu menetralisir pengaruh kafein. Inilah yang menjadi alasan kafein tak baik untuk ibu hamil, karena dikhawatirkan dapat menyebabkan meningkatnya resiko keguguran, kelahiran prematur ataupun cacat lahir.

Kabar baiknya, menurut hasil penelitian Institut Penelitian Nationwide Children's Hospital di Ohio, minum kopi saat hamil tidak mengganggu kecerdasan janin. Tidak terdapat konsistensi pola asupan Paraxanthine (Metabolit kafein) selama hamil dengan IQ dan perilaku anak.

Pengaruh Kafein pada Ibu Menyusui Bayi dengan ASI

Konsumsi kafein oleh Ibu menyusui juga mempengaruhi bayi melalui ASI. Ketika kafein memasuki aliran darah Ibu menyusui, sebagian kecil masuk dalam ASI. Sementara itu, tubuh bayi tidak bisa dengan mudah memecah dan mengeluarkan kafein, terutama dalam beberapa bulan pertama kehidupan, sehingga dari waktu ke waktu dapat terakumulasi dalam tubuhnya. Efek sementara yang langsung terlihat adalah bayi akan mengalami gangguan emosional dengan mudah marah, dan ia juga mungkin akan mengalami kesulitan untuk tidur.

Tips untuk Wanita yang Ingin Hamil, sedang Hamil, dan Menyusui

Batasi asupan kafein (yang terdapat di kopi, teh, minuman energi, beberapa minuman ringan, minuman cola, cokelat hitam, yogurt, dan obat-obatan) kurang dari 300 mg per hari - bahkan mungkin kurang jika Ibu menyusui bayi yang baru lahir atau bayi prematur.


Demikian artikel Efek Kafein terhadap Kesehatan Kehamilan dan Menyusui yang membahas dampak kesehatan konsumsi kafein pada Wanita yang Ingin Hamil, sedang Hamil, dan Menyusui. Jika Ibu mempunyai keluhan apapun tentang kehamilan dan ASI, pastikan untuk berkonsultasi dengan bidan atau dokter untuk mendapatkan diagnosa dan saran yang tepat untuk menjaga kesehatan kehamilan dan bayi. Tidak perlu ragu untuk menyebarkan artikel ini ke media sosial agar lebih banyak lagi yang tahu, Gratis!
Blog, Updated at: Februari 28, 2018

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Popular Posts